Selasa, 06 Oktober 2015

Bahaya Kabut Asap Dan Mengurangi Dampak Buruk Kabut Asap

4:49 PM

Kebakaran hutan sepertinya sudah menjadi bencana yang melanda Indonesia. Banyak yang beranggapan bahwa kebakaran hutan adalah karena kemarau yang panjang. Padahal, usaha manusia untuk membuka lahan pertanian baru untuk meraup keuntunganlah yang menjadi penyebab utamanya.
Selain menyebabkan terganggunya roda perekonomian, kabut asap juga memberikan dampak buruk bagi kesehatan, terutama bagi anak-anak.
Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan RI, menyebutkan bahwa ada beberapa macam gangguan kesehatan yang dapat terjadi akibat terpapar kabut asap, yaitu, iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan, reaksi alergi, peradangan dan juga infeksi.
Mereka yang berusia lanjut dan anak-anak, juga mereka yang punya penyakit kronik dengandaya tahan tubuh rendah akan lebih rentan mendapat gangguan kesehatan.
Kabut asap juga memperburuk asma dan penyakit paru kronis lain, seperti bronkitis kronik, PPOK dan sejenisnya.
Selain itu kemampuan kerja paru menjadi berkurang dan menyebabkan orang mudah lelah dan mengalami kesulitan bernapas.
Begitu juga dengan kemampuan paru-paru dan saluran pernapasan mengatasi infeksi berkurang, sehingga menyebabkan lebih mudah terjadi infeksi. Secara umum, maka berbagai penyakit kronik juga dapat memburuk.
Apalagi bahan polutan di asap kebakaran hutan yang jatuh ke permukaan bumi juga mungkin dapat menjadi sumber polutan di sarana air bersih dan makanan yang tidak terlindungi.
Dan yang paling sering adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) jadi lebih mudah terjadi, utamanya karena ketidakseimbangan daya tahan tubuh, pola bakteri atau virus penyebab penyakit dan buruknya lingkungan.

Masker Yang Dapat Digunakan Saat Terjadi Kabut Asap

menurut Kementerian Kesehatan, jenis masker N95 adalah yang paling tepat. Jenis masker N95 adalah masker yang biasanya menjadi pelengkap wajib yang digunakan oleh para tenaga medis yang mengurusi bagian infeksi dan penyakit menular. Masker jenis ini diketahui mampu menyaring 95 persen dari seluruh partikel yang dibawa oleh udara.
Namun, kekurangan dari jenis masker N95 adalah bentuknya yang rapat dan kurang dapat dibawa dengan mobilitas yang tinggi. Harganya pun tak bisa dibilang murah.
Sementara itu masker biasa yang sering digunakan masyarakat punya fleksibilitas yang tinggi, mudah dilipat dan dibawa kemana-mana. Harganya? Hanya sekitar seribuan perbuah. Maka dari itu masker biasa nampaknya tetap akan menjadi kebutuhan vital masyarakat umum yang terpapar kabut asap.
Akan tetapi patut direnungkan kembali, bahwa masker biasa jelas tak dirancang untuk bisa menyaring partikel udara yang lebih kecil dan lebih kompleks seperti mikororganisme, karbon, timbal, dan partikel bakaran kayu imbas kebakaran hutan yang berukuran mikro.

Cara Mengurangi Resiko Dampak Buruk Akibat Kabut Asap

Untuk melindungi diri dari risiko gangguan kesehatan akibat kabut asap, Prof Tjandra menganjurkan agar kita mengurangi aktivitas di luar rumah atau gedung, terutama bagi mereka yang menderita penyakit jantung dan gangguan pernafasan. Kalaupun terpaksa pergi ke luar rumah atau gedung maka sebaiknya menggunakan masker.
Minum air putih lebih banyak dan lebih sering. Usahakan agar polusi di luar tidak masuk ke dalam rumah atau sekolah atau kantor dan ruang tertutup lainnya.

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 komentar:

Posting Komentar

 

© 2013 InfoFest. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top